Rabu, 05 Desember 2012

New Media Critical Introduction


New media adalah suatu perkembangan atau revolusi dari sebuah media-media yang telah berkembang dari jaman dahulu. Sebagai contoh adalah zaman dahulu untuk mengabadikan sesuatu perlu untuk mengukir di batu atau dengan melukis untuk mengabadikannya. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang smeakin berkembang maka untuk mengabadikan sesuatu cukup dengan mengambil gambar atau memfoto. Di zaman dahulu foto belum berwarna namun hingga sekarang foto sudah berwarna bahkan sudah dalam bentuk digital bukan dalam bentuk kertas atau lukisan lagi.

Selain foto ada juga perkembangan yang lebih mutakhir yaitu perkembangan video dalam mengabadikan momen-momen penting yaitu dengan video. Sejarah penemu video adalah seorang skotlandia yang bernama John Logie Baird, dia adalah adalah penemu yang pertama kali menunjukkan bahwa citra visual dapat ditransmisikan.

Hingga ia berusia 35 tahun, Baird hidup dalam kondisi serba kekurangan. Pada tahun 1923, ia mulai berusaha mengotak-atik mesin untuk mentransmisi gambar, sekaligus suara, lewat radio. Tak lama kemudian ia berhasil mengirim citra kasar melewati transmiter tanpa-kabel ke pewawat penerima yang berjarak beberapa meter. Pada Januari 1925 dia mendemonstrasikan televisi di depan umum di Royal Institute di London.Ini adalah peragaan televisi paling awal. Pada tahun 1929, BBC melakukan siaran televisi perdana, menggunakan peralatan Baird.Namun ketika itu ia belum memanfaatkan penggunaan tabung sinar-Katode, yang menjadi dasar televisi modern.

Itulah yang dinamakan perkembangan media, dan yang disebut new media adalah foto-foto yang sudah berwarna, perkembangan video dan foto yang berbentuk digital.

The New Media Reader disunting oleh Wardrip-Fruin dan Montfort mendefinisikan New Media menjadi delapan bagian secara proposisi sederhana:

  
1.        New Media versus cyberculture - cyberculture adalah studi tentang berbagai fenomena sosial yang berkaitan dengan komunikasi dan jaringan internet (blog, online multi-player gaming), sedangkan New Media lebih berkaitan dengan objek budaya dan paradigma (digital untuk televisi analog, iPhone ).

2.        New Media sebagai Teknologi Komputer Digunakan sebagai Distribusi Platform - New Media adalah obyek budaya yang menggunakan teknologi komputer digital untuk distribusi dan pameran, misalnya Internet, situs Web, multimedia komputer, Blu-ray disk dll, masalah dengan hal ini adalah bahwa definisi harus direvisi setiap beberapa tahun. Istilah "new media" tidak akan "baru" lagi, karena sebagai bentuk budaya yang sebagian besar akan didistribusikan melalui komputer.

3.        New Media sebagai Data Digital yang Dikendalikan oleh Software - New Media didasarkan pada asumsi bahwa, pada kenyataannya, semua benda budaya yang mengandalkan representasi berbasis digital dan pengiriman komputer melakukan berbagi sejumlah kualitas umum. New Media menjadi data digital yang dapat dimanipulasi oleh perangkat lunak sebagai data lainnya. Sekarang media operasi dapat membuat beberapa versi dari objek yang sama. Contohnya adalah gambar disimpan sebagai data matriks yang dapat dimanipulasi dan diubah sesuai dengan algoritma tambahan yang diimplementasikan, seperti inversi warna, abu-abu-scaling, mengasah, rasterizing, dll.

4.        New Media sebagai Mix Budaya Antara Konvensi dan Konvensi Perangkat Lunak - New Media hari ini dapat dipahami sebagai perpaduan konvensi budaya data, representasi akses, dan manipulasi, representasi dari realitas visual dan pengalaman manusia, misalnya dalam film, perangkat lunak yang digunakan di beberapa daerah produksi, dibuat menggunakan animasi komputer. dan didelegasikan kepada posisi seorang teknisi.

5.        New Media sebagai Estetika yang menemani Tahap Awal Komunikasi Teknologi - "Sementara kiasan ideologis memang tampaknya akan muncul kembali lebih teratur, strategi estetik mungkin akan banyak muncul satu, dua atau tiga kali. Agar pendekatan ini menjadi benar-benar bermanfaat cukup untuk nama sederhana strategi dan kiasan untuk merekam saat-saat penampilan mereka, melainkan kita harus mengembangkan analisis yang jauh lebih komprehensif yang berkorelasi sejarah teknologi dengan sosial, politik, dan sejarah ekonomi atau masa modern."

6.        New Media sebagai Pelaksanaan Eksekusi Algoritma yang sebelumnya secara manual atau melalui Technologi lain - Komputer memiliki kecepatan diatas teknik manual, misalnya kalkulator, mempercepat eksekusi teknik membuat representasi yang mungkin sebelumnya tidak ada. Hal ini juga memungkinkan banyak bentuk-bentuk baru seni media seperti multimedia interaktif dan permainan komputer.

7.        New Media sebagai Encoding dari Avant-Garde Modernisme, New Media sebagai Bank Jasa - Manovich menyatakan bahwa tahun 1920 lebih relevan ke New Media daripada jangka waktu lainnya. Meta-Media bertepatan dengan postmodernisme bahwa mereka berdua lebih lama bekerja ulang daripada membuat sebuah kerja baru. New avant-garde "adalah tentang cara-cara baru untuk mengakses dan memanipulasi informasi" (hypermedia misalnya, database, mesin pencari, dll). Meta-media adalah sebuah contoh bagaimana kuantitas dapat berubah menjadi kualitas seperti dalam teknologi new media dan teknik manipulasi "recode estetika modernis menjadi estetika postmodern sangat berbeda."

8.        New Media sebagai Artikulasi Paralel Gagasan serupa di Pasca-Perang Dunia II Seni dan Komputasi Modern - Post WWII Art atau "kombinatorik" melibatkan pembuatan gambar dengan sistematis mengubah parameter tunggal. Ini mengarah pada penciptaan sebuah gambar yang sama dan struktur spasial. "Hal ini menggambarkan bahwa algoritma, ini bagian penting dari new media, tidak tergantung pada teknologi, tetapi dapat dilaksanakan oleh manusia."

The Language of The New Media

1.      Konvergensi Media 

Konvergensi berasal dari bahasa Inggris yaitu convergence. Kata konvergensi merujuk pada dua hal/benda atau lebih bertemu dan bersatu dalam suatu titik (Arismunandar, 2006: 1) . Konvergensi akan mudah dibayangkan jika menggunakannya dalam ilmu fisika khususnya tentang cahaya. Cahaya matahari datang dari berbagai sudut yang kemudian dikumpulkan atau dibiaskan oleh loop (kaca pembesar) pada satu titik. Penggabungan berkas-berkas cahaya tersebut adalah peritiwa konvergensi.
Sehingga, konvergensi media berarti penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik tujuan. Istilah konvergensi secara umum juga merujuk pada kaitannya dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK). Kata konvergensi ini umum dipakai dalam perkembangan teknologi digital, integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara.

Dasar Terbentuknya Konvergensi Media

John Fiske dalam bukunya Cultural and Communication Studies mengungkapkan kode-kode digital lebih mudah dipahami karena unit-unitnya dibedakan dengan jelas, berlainan dengan kode-kode analog yang bekerja dalam suatu skala kontinu. Jadi tidaklah heran jika dalam orientasi perkembangan peradaban manusia mengarah pada proses digitalisasi atau dengan kata lain proses menuju kemudahan, kelengkapan, dan kecepatan dalam mendapatkan dan memahami berbagai informasi.

Dari sisi bisnis, digitalisasi menjanjikan efisiensi biaya yang cukup signifikan dengan area cakupan yang lebih luas, kualitas pelayanan yang lebih baik dan mampu melayani pengguna jasa media berdasarkan kebutuhan mereka. Namun yang jauh lebih penting adalah digitalisasi mampu mendesak kelahiran beragam kreativitas dalam penyajian konten sehingga area cakupan bisnis dapat lebih diperluas.

Menurut Jonathan Parapak dari Universitas Pelita Harapan, tahapan perkembangan paradigma ini menjadi 3 tahapan proses, yaitu automatisasi, integrasi, dan kolaborasi. Mayoritas pelaku di kawasan ini berada di antara automatisasi dan integrasi, sementara hanya sebagian kecil yang telah mencapai tahap di antara integrasi dan kolaborasi.

2.      Konsep Podcasting

Istilah "podcasting" pertama kali muncul dalam sebuah karangan artikel oleh Ben Hammersley di surat kabar The Guardian pada Februari 2004, bersama dengan istilah lain yang diusulkan untuk menamakan teknologi baru ini. "Podcast" merupakan lakuran kata "pod" — "playable on demand" (dimainkan atas permintaan), yang kelak digunakan Apple Computer (sekarang Apple) untuk merek pemutar-media-saku (portable media player) iPod — dan "broadcasting" (penyiaran). Nama ini dapat menyesatkan, karena siniar dapat digunakan tanpa iPod, atau bentuk pemutar-media-saku lain; isi-kandungannya dapat diperoleh dengan komputer yang dapat memainkan berkas media. Penggunaan istilah "podcast" mendahului adanya dukungan asal (native support) untuk layanan siniar bagi iPod, atau perangkat lunak Apple iTunes. Untuk menghindari keterkaitannya dengan istilah "iPod", beberapa orang memakai istilah "netcast" sebagai pengganti "podcast", seperti siniarwan (podcaster) TWiT.tv Leo Laporte. Singkata balik (backronym) telah diusulkan supaya "podcast" dapat diuraikan sebagai "personal on demand broadcast" (penyiaran atas permintaan pribadi).

Manfaat

Ada banyak manfaat dari Podcasting yang dapat Anda terima jika Anda menggunakannya sebagai salah satu pemasaran dan alat komunikasi:
1.         Meningkatkan visibilitas situs Anda
Audiens target Anda akan dapat menemukan situs Anda lebih mudah ketika Anda daftar podcast Anda di direktori podcast yang tersedia. Visibilitas untuk situs Anda akan meningkat sangat. Demikian pula, mesin pencari akan dapat menemukan podcast Anda lebih mudah juga.

2.         Menyediakan alat komunikasi bisnis yang efektif
Salah satu manfaat penting dari Podcasting adalah kenyataan bahwa itu benar-benar menyediakan alat komunikasi tambahan untuk bisnis online Anda. Orang-orang akan datang untuk tahu tentang situs Anda. Apa yang telah ditulis dan ditawarkan di situs Anda akan bisa mendapatkan kredibilitas Anda sebagai seorang penulis ahli di bidang Anda.

3.         Memberikan kesempatan untuk memberikan nilai tambah menawarkan
Podcasting memungkinkan Anda untuk memberikan nilai tambah menawarkan dalam format audio. Ini akan mempertahankan kepentingan pembaca dan pelanggan sama seperti mereka akan senang dengan tawaran ini. Mereka dapat kembali ke situs Anda untuk podcast mingguan “Pilihan Hot Tips untuk minggu ini”, ini akan menjadi favorit panas bagi mereka dalam perdagangan opsi.

4.         Menyediakan retensi memori yang lebih baik
Podcasting melibatkan melihat, mendengar dan mengalami. Jika digabungkan, memberikan hasil terbaik untuk retensi memori sekitar 75% untuk rata-rata orang. Ini menyimpulkan bahwa pesan audio pasti lebih berkesan dari hanya teks biasa. Retensi memori adalah salah satu manfaat lebih penting bisa Anda dapatkan dari Podcasting.

5.         Menyediakan kemudahan penggunaan
Podcast Anda dapat dengan mudah diputar pada pemutar MP3 portabel. Orang akan dapat mendengarkan podcast Anda di mana saja dan kapan saja. Podcasting membuat mendengarkan pesan Anda begitu mudah, tanpa rewel.

6.         Memberikan kesempatan untuk peningkatan lalu lintas
Jika podcast Anda berisi konten yang besar, mereka akan mengarahkan lalu lintas ke situs Web Anda. Hal ini akan menciptakan dampak pada penjualan Anda dan garis bawah. Konten Anda juga harus informatif, menarik, dan harus selalu menyediakan nilai nyata bagi pendengar Anda. Melalui Podcasting, Anda juga dapat berkomunikasi dengan audiens target Anda. Podcasting adalah trend komunikasi terbaru dengan pemasar di web. Ia menawarkan jangkauan menguntungkan untuk jutaan pendengar yang pelanggan potensial. Kemungkinan pemasaran banyak. Podcasting adalah sekarang rute emas untuk memilih, dan tidak harus dibiarkan keluar sebagai salah satu pemasaran dan alat komunikasi.

3.      RSS

RSS digunakan untuk menggambarkan standar de facto untuk sindikasi konten Web. RSS adalah berbasis XML dan dapat digunakan dalam cara yang berbeda untuk distribusi konten, penggunaan yang paling luas adalah untuk mendistribusikan berita utama di Web.

Jadi, sebuah situs web mengizinkan situs lain untuk mempublikasikan beberapa isinya dengan sebuah dokumen RSS . Pengguna dapat membaca konten RSS yang terdistribusi dan dapat menggunakan konten pada situs yang berbeda. Konten tersebut dapat mencakup seperti feed berita, daftar acara, berita, headline, update proyek, kutipan dari forum diskusi atau bahkan informasi perusahaan. 

Sejarah RSS 
RSS dimulai dari 1995 oleh Ramanathan V. Guha, dikembangkan sebagai Meta Content Framework (MCF). MCF bertujuan mendeskripsikan obyek, atribut-atributnyadan hubungan antara mereka. Berikutnya Tim Bray, salah satu pionir XML, memindahkan MCF kedalam format berbasis XML, disebutnya Resouce Description Framework (RDF). RDF didefiniskan oleh World Wide Web Consortium (W3C) sebagai "a general-purpose language for representing information in the World Wide Web". RDF secara spesifik didesain untuk merepresentasikan metadata dan relasi antar hal, termasuk dasar dari konsep yang disebut Semantic Web. Sejarah perkembangan RSS tak bisa dilepaskan dari keterlibatan raksasa-raksasa software dan internet.
Perang browser di era 90-an antara Microsoft dan Netscape, pada saat XML masih belum cukup matang diterima sebagai cara standar untuk memformat data, membuat Microsoft memunculkan konsep Channel Definiton Format (CDF). CDF sudah berbasis XML, dapat mendeskripsikan rating, jadwal, logo dan metadata situs. Diperkenalkan mulai Internet Explorer 4.0, yang kemudian bisa diimplementasikan ke Windows desktop dalam bentuk Active Desktop.
Sementara MCF juga sudah lebih jauh lagi dengan XML, menjadi RDF sejak 1999. RSS pertama kali muncul pada Netscape Portal "My Netscape" sebagai RDF Site Summary, dimana user dapat mempersonalisasikan halaman mereka dengan apapun yang bisa didapat dari internet melalui itu, lalu mengaksesnya melalui sebuah file RSS.
Draft pertama dari format RSS didesain oleh Dan Libby. Format ini ini menyederhanakan banyak hal dari RDF, bagi pengguna. Format ini kemudian dikenal sebagai RSS 0.91 yang menjadi jah lebih populer daripada RDF. Adalah Dave Winner dari Userland Software yang sangat vokal mengenai hal ini. Bagaimana menyederhanakan format XML yang digunakan. Pada akhirnya RSS 0.91 benar-benar berbeda dari RDF, tapi yang pentign dapat divalidasi oleh XML parser manapun dan menjadi jauh lebih sederhana bagi

Manfaat RSS

1.         Menjalin hubungan lebih erat dengan pelanggan. Pelanggan yang mendaftar RSS anda akan terus mendapatkan informasi terkini mengenai bisnis anda.
2.         Hasilkan lebih banyak traffik. Memanfaatkan RSS akan menghasilkan lebih banyak traffik buat anda.
3.         Jaminan konten sampai. Beda dengan email marketing yang kadang tak sampai 100% berhasil masuk ke email pelanggan, menggunakan RSS pasti sampai ke alat RSS mereka.
4.         Pengunjung mudah mensubscribe. Mendaftar di RSS sangat mudah. Pengunjung tak repot untuk melakukannya.
5.         Menerbitkan konten sangat mudah. Update konten terbaru akan sampai di RSS reader pembaca.
6.         Mudah menyebar di internet. Melalui RSS, konten dan berita dari website anda mudah tersebar secara luas di internet.
7.         Membuat pengunjung datang lagi. Pengunjung yang baru pertama kali datang ke website atau blog anda, setelah mendaftar di RSS, besar kemungkinan akan datang kembali.
8.         Membentuk target kontak tertarget. Secara otomatis, mereka yang tak tertarik dengan konten anda tak akan mendaftar. Sebaliknya mereka yang tertarik akan mendaftar.
9.         Tempat iklan. Sekalipun perkembangan iklan di RSS tak sekencang di tempat lainnya, namun tak menutup kemungkinan nantinya akan menjadi salah satu alternatif utama beriklan.
10.     Melihat kebiasaan pengunjung. Melalui RSS  juga bisa dilacak bagaimana kebiasaan pelanggan RSS anda. seberapa sering membaca dan mengklik link konten anda melalui feed.