Permainan tradisional yang sudah mulai punah :
1. Petak Umpet
Petak umpet adalah permainan menemukan teman - teman oleh seorang yang jaga. Sebelumnya orang yang jaga akan menutup mata dan menghitung sampai itungan 10. Selama waktu itu teman - temannya akan mengumpat dan orang yang jaga akan mencarinya.
2. Benteng
Benteng adalah permainan menjaga daerahnya agar tidak dilewati oleh musuh. Umumnya dibagi 2 kelompok yaitu kelompok jaga dan kelompok musuh. Kelompok jaga akan mencaga daerahnya agar tidak dilewati oleh kelompok musuh.
3. Bite
Permainan ini menjatuhkan bite atau potongan keramik atau batu yang tersusun dengan bola kasti. Ketika bola mengenai bite tersebut, maka orang yang jaga akan mengejar dan mengenai bola ke temennya sehingga temennya gantian jaga.
4. Kelereng
Permainan ini sangat familiar. Permainan ini menggunakan kelereng. Permainan ini terdapat banyak jenisnya seperti apollo, lingkaran, dsb. Cara bermainnya adalah dengan menyentilkan sebuah kelereng yang diarahkan ke pasangan.
5. Congklak
Congklak adalah permainan dengan menggunakan papan congklak dan biji. Cara bermainnya adalah membagi biji ke dalam lubang pada papan congklak.
Dampak anak memainkan permainan modern :
- Anak akan kurang bersosialisasi dengan teman - temannya karena ketika sang anak bermain permainan modern anak akan menghabiskan bermain di rumah. Hal ini mengakibatkan sang anak akan menjadi pemalu dan tidak percaya diri ketika bertemu orang lain.
- Menghambat perkembangan motorik karena ketika bermain permainan modern, sang anak akan kurang berkreasi dan berfikir karena yang dilakukannya hanyalah memencet tombol saja tanpa berfikir yang akan membuat anak berkreasi.
- Saat bermain permainan modern anak akan jarang bergerak, berbeda halnya dengan permainan tradisional yang membuat anak aktif bergerak sehingga baik untuk perkembangannya.
- Membuat indra penglihatan rusak. Karena terlalu sering menatap layar, mata sang anak akan tidak sehat.
Solusi
Untuk menghidupkan kembali permainan tradisional adalah dengan mengajak atau mengenalkan kepada anak - anak mengenai permainan tradisional. Hal ini bisa dilakukan oleh orang tua, guru - guru, dll. Selain untuk kebaikan sang anak karena berbagai manfaatnya juga dapat melestarikan budaya Indoneia. Karena tidak tersedianya lahan lapang yang cukup luas untuk memainkan permainan tradisional, anak - anak jadi tidak punya tempat untuk bermain, karena itulah peran pemerintah dibutuhkan untuk memfasilitasi anak - anak dibidang infrastruktur. Selain ketersediaan lahan, keamanan dan kenyamanan lahan tersebut juga harus diperhatikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar