Minggu, 29 Juni 2014

Dampak Kemajuan Teknologi Game Terhadap Eksistensi Permainan Tradisional

Pada era modern sekarang ini, kemajuan teknologi komputer khususnya teknologi game telah berkembang pesat telah menggusur eksistensi permainan tradisional. Anak - anak zaman sekarang lebih memilih bermain game - game modern seperti ke warnet untuk bermain game PC berbasis online, game konsol seperti Play Station, atau game handphone. Dengan kemudahan dan grafis yang di tawarkan membuat sang anak lebih memilih permainan modern dari pada permainan tradisional sehingga  permainan tradisional makin terpinggirkan makin terpinggirkan.

Permainan tradisional yang sudah mulai punah :

1. Petak Umpet
 











    Petak umpet adalah permainan menemukan teman - teman oleh seorang yang jaga. Sebelumnya orang yang jaga akan menutup mata dan menghitung sampai itungan 10. Selama waktu itu teman - temannya akan mengumpat dan orang yang jaga akan mencarinya.

2. Benteng











    Benteng adalah permainan menjaga daerahnya agar tidak dilewati oleh musuh. Umumnya dibagi 2 kelompok yaitu kelompok jaga dan kelompok musuh. Kelompok jaga akan mencaga daerahnya agar tidak dilewati oleh kelompok musuh.

3. Bite
    Permainan ini menjatuhkan bite atau potongan keramik atau batu yang tersusun dengan bola kasti. Ketika bola mengenai bite tersebut, maka orang yang jaga akan mengejar dan mengenai bola ke temennya sehingga temennya gantian jaga.

4. Kelereng












    Permainan ini sangat familiar. Permainan ini menggunakan kelereng. Permainan ini terdapat banyak jenisnya seperti apollo, lingkaran, dsb. Cara bermainnya adalah dengan menyentilkan sebuah kelereng yang diarahkan ke pasangan.

5. Congklak

    Congklak adalah permainan dengan menggunakan papan congklak dan biji. Cara bermainnya adalah membagi biji ke dalam lubang pada papan congklak.

Dampak anak memainkan permainan modern :

  • Anak akan kurang bersosialisasi dengan teman - temannya karena ketika sang anak bermain permainan modern anak akan menghabiskan bermain di rumah. Hal ini mengakibatkan sang anak akan menjadi pemalu dan tidak percaya diri ketika bertemu orang lain.
  • Menghambat perkembangan motorik karena ketika bermain permainan modern, sang anak akan kurang berkreasi dan berfikir karena yang dilakukannya hanyalah memencet tombol saja tanpa berfikir yang akan membuat anak berkreasi.
  • Saat bermain permainan modern anak akan jarang bergerak, berbeda halnya dengan permainan tradisional yang membuat anak aktif bergerak sehingga baik untuk perkembangannya.
  • Membuat indra penglihatan rusak. Karena terlalu sering menatap layar, mata sang anak akan tidak sehat.

Solusi
Untuk menghidupkan kembali permainan tradisional adalah dengan mengajak atau mengenalkan kepada anak - anak mengenai permainan tradisional. Hal ini bisa dilakukan oleh orang tua, guru - guru, dll. Selain untuk kebaikan sang anak karena berbagai manfaatnya juga dapat melestarikan budaya Indoneia. Karena tidak tersedianya lahan lapang yang cukup luas untuk memainkan permainan tradisional, anak - anak jadi tidak punya tempat untuk bermain, karena itulah peran pemerintah dibutuhkan untuk memfasilitasi anak - anak dibidang infrastruktur. Selain ketersediaan lahan, keamanan dan kenyamanan lahan tersebut juga harus diperhatikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar