Jumat, 14 Oktober 2011

Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial dapat mempengaruhi karakterisktik dan perilaku sesorang. Begitupun dengan saya, karakteristik dan perilaku saya salah satunya terbentuk karena fakor lingkungan. Banyak sekali pengalaman yang saya alami sehingga membentuk karakteristik dan perilakusaya . Jadi dalam tulisan ini saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman saya di lingkungan sosial. Lingkungan sosial saya si tidak ada yang terlalu berbeda dengan kebanyakan orang. Tapi di lingkungan sosial saya seumuanya tidak berjalan sesuai dengan keinginan terkadang ada konflik yang terjadi antar satu sama lain ya namanya juga kehidupan kalau hidup ini datar – datar aja kan gak seru, haha iya gak ? tapi dari kejadian – kejadian itu kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah yang membuat kita semakin bijak dan dewasa dalam berbicara, bertindak, dan bergaul agar kejadian – kejadian yang tidak diinginkan tadi tidak terulang kembali dan juga pembaca dapat mempelajari dan menghindari pengalaman buruk yang pernah saya alami. 

Langsung saja, saya akan sedkit menceritakan tetang pengalaman lingkungan sosial saya. Dulu saya adalah perokok yang berat yang setiap hari tidak lepas dari yang namanya “rokok”. Awal mulanya saya merokok adalah ketika saya di ajak teman saya yang namanya rokok dan saya pun mengiyakannya dan sampai saya ketagihan bahkan kecanduan. Memang lingkungan saya rata – rata adalah perokok tapi untung saja keluarga saya tidak ada yang merokok jadi ketika itu saya merokok diam – diam dan jangan sampai ketahuan orang tua, kalau ketahuan bisa di gantung kali . Karena mengikuti pergaulan dan ingin mempunyai teman banyak dan juga ingin di bilang keren. Sebagian orang merokok karena ingin di bilang keren dan dibilang anak gaul, seperti saya ketika itu. Selain merokok saya juga sering ikut nongkrong yang hanya ngobrol – ngobrol, ngopi, ngerokok hingga larut malam. Saya pun sering dimarahin ketika pulang larut malam ke rumah. Tapi tidak selalu nongkrong itu tidak baik, ada kegiatan yang rutin saya lakukan yaitu bermain futsal, turing ke luar kota, berbagi cerita dan pengalaman, dan masih banyak lagi.

Dan Alhamdulillah ada kelas 2 SMA semester 2 saya bisa berhenti merokok total karena saya berpikir kalau merokok itu tidak baik dan dapat merusak tubuh apalagi saya suka main futsal ya walaupun tidak jago – jago banget tapi ya senggaknya bisa lah dan juga untuk mengeluarkan keringat sebagai pembakaran lemak dalam tubuh. Saya sering capek ketika baru sebentar main futsal karena terlalu banyak asap rokok yang masuk ke paru – paru saya. Alasan lain saya berhenti merokok adalah karena orang tua saya terutama ibu saya yang sangat membenci yang namanya rokok karena saya merasa tidak enak ya mendingan saya berhenti merokok dan toh manfaatnya buat saya juga. Awal mula saya berhenti merokok adalah ketika bulan puasa mungkin dapat hiadayah kali ya hehe, ketika itu saya jarang keluar rumah (namanya juga puasa, panas banget kalau keluar) dan dirumah pun saya sibuk dengan bermain game online untuk menghabiskan waktu dab ketika malam pun keluar hanya untuk solat terawih saja. Mulai dari situ saya terbiasa untuk tidak merokok yang langsung saya rasakan manfaatnya. Tapi ketika saya pulang kampung ke Bandung, disana tinggal saudara – saudara saya yang semuanya merokok (saudara cowok) nah pas disana saya diajak ke gunung Ciwiday dan di sana sangat dingin cuacanya walapun sudah menahan diri untuk tetap tidak merokok tapi tetap saja tergiur karena cuaca yang dingin. Ketika merokok batang yang pertama biasa saja pas kedua dan ketiga tiba – tiba dada nyesek kaya orang baru merokok dan ketika itu saya berkomitmen untuk tidak merokok lagi sampai kapan pun.

Teman – teman saya pun ada yang berhenti merokok setelah saya berhenti merokok dan juga ada yang sedang dalam proses tapi tidak mudah baginya dan alhamdulillah dapat menjadi contoh orang lain dalam hal kebaikan. Sebenarnya si gampang aja untuk berhenti merokok kalau kita mempunyai keyakinan dan tekad kalau kita bisa berhenti merokok. Yang kedua cobalah untuk tidak merokok untuk sehari saja atau kalau sulit cobalah pelan – pelan, contohnya merokok satu batang saja dalam sehari dan lama – kelamaan akan terbiasa dan wal hasil akan berhenti. Yang ketiga carilah kegiatan – kegiatan positif seperti olahraga (main futsal, bulu tangkis atau apalah yang digemari) atau bermain game online seperti saya karena game online dapat menyebabkan seseorang lupa akan rokok, jangankan rokok mandi, makan saja pun lupa kalau tidak diingatkan. Banyak hal yang merugikan dan juga bisa mendapatkan hal yang positif dan menguntungkan. Walapun saya berhenti merokok tapi saya tetap sering nongkrong, nongkrong si gak apa – apa asal kegiatan negatifnya seperti merokok. Karena nongkrong itu juga berguna untuk media memperbanyak teman dan juga memperbanyak pengalaman, wawasan dan masih banyak lagi manfaat lainnya .

Jadi pesan dari pengalaman singakt saya diatas adalah bolehlah memperbanyak teman tapi jangan sampai kalian terbawa arus dan juga harus bisa memilih teman dekat karena teman dekat dapat mempengaruhi kemana arah kita. Jadi orang itu harus bisa jaga dan menahan diri walaupun di tengah – tengah arus yang kencang. Sekian, semoga pembaca dapat mengambil hikmah yang dapat di petik dari pengalaman singkat saya. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar