1.
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap
yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu
menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai
harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup.
Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan –
pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing.
Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan
untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang
akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk
merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan
berkehandak.
Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan
sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat
terwujud.
Persamaan
Harapan dan Cita – Cita
Harapan berasal dari kata harap
yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu
yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai
harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup.
Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa
pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau
tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri,
maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka
perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha
dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Cita-cita merupakan Impian yang
disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita
bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan
jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu
sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
Dari kecil kita pasti dinasehati
oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi
langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam
hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai
kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita
yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang
lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat
mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya
jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi
jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter.
Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran
dia stress, dan seterusnya.
Tidak semua orang bisa
menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka
bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak
dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar
cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau
melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.
Contoh
Harapan
Saya
akan mengambil contoh : saya berharap mendapat nilai yang bagus di dalam semua
mata kuliah yang saya ambil, itu harapan saya dalam jangka waktu pendek. Tapi
jika dirunut lebih dalam, pastinya saya berharap menjadi orang yang berguna
bagi bangsa dan Negara, kelak (harapan jangka panjang).
2.
Penyebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu
adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu
pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat
lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah –
tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik
fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang
hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup.
• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
• Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
3. Pengertian
Doa
Doa
bererti memohon atau meminta sesuatu yang baik daripada Allah s.w.t yang Maha
Pemurah. Allah s.w.t. menyuruh orang-orang Islam berdoa atau meminta sesuatu
kepadaNya.
Macam
– Macam Doa :
1.
Do’a Hendak Berpakaian
Ketika berpakaian kita memohon untuk
kebaikan dari pakaian yang kita kenakan, dan berlindung dari kejahatan pakaian
yang kita kenakan.
“Bismillahari rahmaanir rahim.
Allaahumma inni as-asluka min khairihi wa khairi maa huwalahu wa a’uudzu bika
min syarrihi wa syarri maa humalahu”
Artinya
: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yaa Allah,
aku memohon kepada-Mu dari kebaikan pakaian ini, dan kebaikan sesuatu yang ada
dipakaian ini. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan pakaian ini dan
sesuatu yang ada dipakaian ini“
2.
Do’a Ketika bercermin
Saat bercermin kita memohon dibaguskan
akhlak kita seperti Allah telah membaguskan wajah kita
Allahumma kamaa hassanta khalqii
fahassin khuluqiiArtinya:Ya
Allah sebagaimana telah kau perindah kejadianku, maka indahkanlah pula
akhlakku.
3.
Do’a Sebelum Makan
“Allahumma baarik llanaa fiima
razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar“
Artinya
: “Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan
peliharalah kami dari siksa api neraka
4.
Do’a Sesudah Makan
“Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa
wa saqaana waja’alanaa muslimiin“
Artinya
: “Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta
menjadikan kami memeluk agama islam“
5.
Do’a Naik Kendaraan Darat
“Subhaanal ladzi sakhkhara lanaa
haadzaa wamaa kunnaa lahu muqrinina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuuna“
Artinya
: “Maha suci Tuhan yang memudahkan ini kendaraan bagi kami, sedangkan kami
tiba bisa memudahkan kepada-Nya, dan kepada Allah kami kembali“
6.
Do’a pergi ke Masjid
Indah sekali doa ketika kita akan pergi
ke masjid. Kita memohon pada Allah cahaya untuk hati kita, penglihatan kita,
pendengaran kita, belakang kita, depan kita, atas kita, bawah kita penuh dengan
cahaya NYA. Subhanallah..
“Allaahummaj’al fi qalbi nuuran wa fi
lisaani nuuran waj’al fi sam’i nuuran waj’al fi bashari nuuran waj’al min
khalfi nuuran wa min amaami nuuran waj’al min fauqihi nuuran wa min tahti
nuuran. Allaahumma a’thini nuuran“
Artinya
: “Yaa Allah, jadikanlah cahaya dihatiku, dalam lisanku cahaya, jadikanlah
dalam pendengaranku cahaya,dan dalam penglihatanku cahaya. Jadikanlah pula dari
belakangku cahaya dan dari depanku cahaya. Jadikanlah dari atasku cahaya dan
dari bawahku cahaya. Yaa Allah berikanlah kepadaku cahaya“
Dan masih banyak lagi doa-doa yang lain
yang indah.
Semoga kita bisa selalu menghiasi bibir
kita dengan doa yang sejujurnya, setulusnya, seikhlasnya hanya kita
persembahkan tuk Rabb kita yang Ar rahman , Ar rahiim, yang Maha Pengasih dan
Penyanyang, Allah SWT.
Seperti janji Allah dalam Quran Surat Al
Baqarah ayat 189 yang artinya
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Subhanallah…Alhamdulilah ya
Allah..tunjukilah kami jalan yang lurus…yaitu jalan orang-orang yang Engkau
ridhai..Amin…Istiqomahkan kami dalam dien MU yang sungguh indah dan rahmatan
lil’alamin (rahmat bagi semesta alam)..Amin
4.
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki
seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima
orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu
disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran
yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak
langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran.
Sumber kebenaran adalah manusia.
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas
:
1.
Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu
ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya
adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu
sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya.
Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3.
Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan
bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan
rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam
masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada,
sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah
negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik
teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar,
karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga
negara percaya kepada negara dan pemerintah.
5.
Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha
kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya,
tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan
tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti
keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika
manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada
Tuhan.
Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu” sebuah pengantar
populer, ada 3 teori kebenaran, yaitu :
1. Teori
Koherensi atau Konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap
benar bila pernyataan tersebut bersifat koherensi atau konsisten dengan
pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori
Korespondensi
Yaitu suatu teori yang menjalankan
bahwa suatu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan
itu berkoresponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.
3. Teori
Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur
dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.
5.
Kepercayaan dan Usaha untuk
Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
1.
Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya
tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang
diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2.
Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya
terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
3.
Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya
negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau
sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat
penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan
sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan
rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi,
situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
1.
Meningkatkan
ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2.
Meningkatkan
pengabdian kita kepada masyarakat.
3.
Meningkatkan
kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan
sebagainya.
4.
Mengurangi
nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5.
Menekan
perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
6.