1. Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas
penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang
belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah
awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Contoh Penderitaan :
Ø Penderitaan
rakyat Indonesia yang tak pernah lepas dari kemiskinan.
Ø Penderitaan
seorang anak yatim piatu yang tinggal di jalanan.
Ø Penderitaan
rakyat Afrika yang busung lapar.
2. Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris:
torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan
kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik
secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap
seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan
informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan
politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu
cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan
sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang
dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan
telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak
politik.
Phobia
phobia merupakan suatu rasa takut yang
sangat berlebihan terhadap hal apapun. dan ketakutan yang besar ini dapat
membuat seseorang mengalami siksaan batin.
Tiga Siksaan Bersifat Psikis
Ø Kebimbangan
Ø Kesepian
Ø Ketakutan
Penyebab
Ketakutan
Pada dasarnya pada diri manusia sudah tertanam sifat
takut tetapi insentitas dari rasa takut itu sendiri berbeda-beda setiap
individu. Biasanya penyebab ketakutan itu didasari oleh kenangan masa kecil
atau kenangan yang kurang baik. Contohnya takut terhadap benda-benda atau
binatang , ini disebabkan kemungkinan besar pada waktu kecil sering di
takut-takuti oleh benda atau binatang tersebut sehingga ini menyebabkan phobia
terhadap benda atau binatang.
3. Kekalutan
Mental
Pengertian
kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami
kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat
mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan
mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan
mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan
mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami
kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari
orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan
teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar
orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
Ø Nampak
pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung.
Ø Nampak
pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah.
Tahapan-tahapan
gangguan jiwa adalah :
1.
Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan
si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2.
Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu
mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang
tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas
memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya.
3. Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan
mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai
berikut :
1.
Kepribadian yang lemah
2.
Terjadinya konflik sosial budaya
3.
Cara pematangan batin
Proses-proses
Kekalutan Mental
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
4.
Penderitaan
dan Perjuangan
Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan berbudaya itu
dia bisa mengatsi penderitaan secara semaksimal mungkin. Bahkan menghindari
atau menghilangkan sama sekali.
Penderitaan dikatakan sebgai kodrat manusia yang mana sudah menjadi konsekuensi manusi hidup, bahwa manusia dilahirkan bukan cuma untuk hidup bahagia melainkan juga untuk menderita.
Penderitaan dikatakan sebgai kodrat manusia yang mana sudah menjadi konsekuensi manusi hidup, bahwa manusia dilahirkan bukan cuma untuk hidup bahagia melainkan juga untuk menderita.
Perjuangan yaitu usaha yang dilakukan untuk pembebasan dari
penderitaan yang dialami. Dan perjuangan itupun harus dibarengi dengan do’a dan
tawakal. karena itu manusia tidak boleh pesimis yang mengagp hidupnya sangat
menderita.
5.
Penderitaan,
Media Masa dan Seniman
Beberapa sebab timbulnya penderitaan manusia aalah
kecelakaan, bencana alam, bencana perang dll. berita mengenai hal tersebut akan
tersebar di media masa. Media masa merupakan alat yang tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat. dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan
sikap antar sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.
6.
Penderitaan
dan Sebab-Sebabnya
a.
Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Tidak ada sebab yang pasti dalam hal ini penderitaan sesama antara manusia dapat dikatakan sebagai suatu kesialan atau nasib buruk yang dialami oleh sesorang tersebut.
Tidak ada sebab yang pasti dalam hal ini penderitaan sesama antara manusia dapat dikatakan sebagai suatu kesialan atau nasib buruk yang dialami oleh sesorang tersebut.
b. Penderitaan yang timbul karena
penyakit atau azab
Penderitaan ini bisa terjadi mungkin sesorang mendapatkan karma atau pembalasan atas perlakuan buruk yang dulu pernah dia perbuat.
Penderitaan ini bisa terjadi mungkin sesorang mendapatkan karma atau pembalasan atas perlakuan buruk yang dulu pernah dia perbuat.
7.
PENGARUH
PENDERITAAN
Banyak pengaruh yang akan dirasakna oleh orang yang mengalami
penderitaan diantaranya adlah sifat positif dan negatif.
Ø
Positif
: sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup buka rangkaian
penderitaan namun hidup merupakan perjuangan untuk lepas dari penderitaan.
Ø
negatif
: Terkadang seseorang bisa menjadi depresi atau lebih buruk lagi menjadi gila
karena banyak tekanan yang yang hrus tanggung oleh batin dan hatinya.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar