Sabtu, 26 November 2011

Membeli Waktu



Dalam video ini menceriatakan tentang bagaimana sulitnya seorang anak yang ingin bermain dengan ayahnya. Ayahnya selalu sibuk bekerja sehingga tidak mempunyai sedikitpun waktu luang untuk bermain dengan anaknya yang bernama Jani padahal Jani sangatlah ingin bermain dengan ayahnya. Jani hanya bisa bertenu dengan ayahnya hanya ketika sarapan saja dan itupun hanya sebentar dan ketika ayahnya pulang tapi Jani sudah tidur karena ayahnya selalu pulang larut malam. Suatu ketika Jani menceritakan semuanya dengan ibundanya, Jani menanyakan kenapa ayahnya tidak mempunyai sedikitpun waktu luang untuknya ibundanya pun menjawab kalau ayahnya sangatlah sibuk dengan pekerjaannya karena ayahnya adalah orang penting dalam tempat kerjanya. Keesokan harinya ibunda Jani memberitahukan kepada ayah Jani tentang apa yang Jani katakan kepada ibundanya tapi ketika itu ayah Jani sedang ada rapat dadakan yang membuatnya berangkat ketika subuh sehingga ayah Jani tidak sempat mendengarkan apa yang ingin di sampaikan oleh ibunda Jani.

Suatu saat ketika Jani dalam perjalan pulang ke rumah, Jani melihat anak - anak yang lainnya yang sedang bermain dengan ayahnya. Jani pun merasa iri dan sedih ketika melihatnya. Dengan hati sedih Jani melanjutkan perjalanannya ke rumah. Sesampainya di rumah, Jani pun langsung menanyakan ke ibundanya apakah ayahnya sudah pulang dan ibundanya menjawab belum dan Jani pun langsung masuk ke kamar dengan wajah yang murung. Ketika di kamar, Jani berfikir bagaimana caranya agar Jani dapat bermain dengan ayahnya. Di ambilah duit dari celengan miliknya yang berjumlah hanya 15 ribu saja. Malam pun tiba tapi Jani belum tidur, dia menunggu kepulangan ayahnya. Dan ketika ayahnya pulang, Jani pun menanyakan berapa gaji ayahnya dalam sehari, ayahnya pun memberitahukan bahwa gajinya sebesar 400 ribu dalam sehari. Jani pun menanyakan lagi berapa gajinya dalam sejam, ayahnya pun menjawab bahwa gajinya sebesar 40 ribu. Merasa duitnya kurang, Jani meminta uang sebesar 5 ribu rupiah tapi ayahnya yang baru pulang dan capek dan juga merasa besok saja memberikannya tapi Jani tetaplah ngotot ingin duitnya sekarang juga, ayah Jani pun marah dan membentak Jani yang membuat Jani langsung menangis dan menuju ke kamarnya. Ayah Jani yang merasa bersalah menyusul Jani ke kamar dan meminta maaf. Jani menceritakan bahwa uang itu bukanlah untuk jajan tapi untuk membeli waktu ayahnya setengah jam saja senilai 20 ribu. Ayahnya pun merasa bersalah karena tidak pernah mempunyai waktu dengan Jani. Ayahnya pun sadar dan hari - hari berikutnya mereka dapat bermain bersama tanpa dihalangi oleh pekerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar