Peranan keluarga sangatlah penting bagi kehidupan seseorang. Tanpa keluarga belum tentu bisa mencapai keberhasilan atau kesuksesan dalam kehidupan. Keluarga dapat menentukan sesorang kemana arah orang tersebut, ke jalan baik kah atau jalan buruk kah tapi semua itu tergantung pribadinya masing – masing kalau orangnya susah banget di bilangin, udah di nasehatin berapa kali tapi tetap saja tidak berubah. Banyak keluarga yang sampai tidak peduli lagi dengan anaknya mau ngapain aja lantaran sang anak sangat bandel dan tidak bisa dikasih tahu sedikitpun. Yang ada di benak sang anak hanyalah kepuasan diri tanpa mempedulikan keluarga yang sudah sangat melarangnya. Keluarga hanyalah sebagai pendukung ketika sesorang melakukan suatu tindakan yang sesuai yang diharapkan keluarga atau bahkan sebagai penghalang ketika tindakan itu tidak sesuai yang diharapkan oleh keluarga.
Dalam artikel ini saya akan sedikit menceritakan tentang peranan keluarga dalam kehidupan saya dari lahir hingga sekarang. Tidak mungkin saya bisa sampai keluarga tanpa peranan keluarga. Tidak mungkin saya bisa hidup enak tanpa peranan keluarga. Dalam kehidupan saya peranan keluarga sangatlah besar yang dapat mempengaruhi saya ke arah yang lebih baik lagi, lagi, dan lagi. Peranan keluarga juga dapat mempengaruhi karakteristik seseorang, contohnya saja ketika anak berada di lingkungan keluarga yang kasar yang suka main tangan, bisa jadi sang anak menjadi orang yang nakal ketika besar nanti atau bahkan sampai meniru perbuatan itu ke anak – anaknya ataupun ke orang lain. Ya untung saja saya tidak dilahirkan di keluarga yang seperti itu. Keluarga saya sangatlah baik kepada saya, saya merasa nyaman berada di tengah – tengah mereka.
Ketika saya duduk di bangku SMA, saya mempunyai banyak teman yang sebagian adalah perokok. Saya pun ikut – ikutan merokok sampai akhirnya kecanduan. Karena takut di marahin oleh kedua orang tua saya, saya pun merokoknya diam – diam tanpa ketahuan. Sepandai – pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, itu lah peribahasa yang cocok untuk saya. Sekian lama saya menyembuyikan hal itu akhirnya kejadian. Kedua orang tua saya pun marah besar karena didapati anaknya merokok tapi tidak sampai memarahi apalagi memukul. Kedua orang tua saya hanya menasihati kalau merokok itu tidak baik dan sangat merusak kesehatan. Awalnya saya mengabaikan nasihat itu, alhasil badan saya merasa tidak enak terutama bagian paru – paru. Ketika saya bermain futsal sakit itu sangatlah terasa apalagi saya sangat hobi bermain futsal. Apalagi keluarga saya sangat anti yang namanya rokok, setiap saya merokok pasti saya di nasihati. Merasa tersendir atau tidak enak karena di nasehati melulu, akhirnya sayapun berhenti merokok karena itu juga untuk kebaikan saya. Saya pun menyadari bahwa keluarga sangatlah ingin kalau anaknya menjadi anak yang baik bukanlah anak yang bandel. Nasihat itu pun saya rasakan manfaatnya, dada saya sudah tidak sakit lagi dan bermain futsal pun tidak mudah capek dibanding teman – teman saya yang merokok.
Keluarga saya sudah sangat memenuhi peranannya sebagaimana semestinya. Banyak sekali peranan yang telah dilakukan, seperti menyekolahkan saya sampai ke jenjang universitas, membimbing saya ke arah yang baik, memberikan rasa aman dan nyaman ketika berada di tengah - tengah mereka. Saya sangat bersyukur mempunyai keluarga yang sangat peduli sama saya. I LOVE MY FAMILY..!!!!
Ketika saya duduk di bangku SMA, saya mempunyai banyak teman yang sebagian adalah perokok. Saya pun ikut – ikutan merokok sampai akhirnya kecanduan. Karena takut di marahin oleh kedua orang tua saya, saya pun merokoknya diam – diam tanpa ketahuan. Sepandai – pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, itu lah peribahasa yang cocok untuk saya. Sekian lama saya menyembuyikan hal itu akhirnya kejadian. Kedua orang tua saya pun marah besar karena didapati anaknya merokok tapi tidak sampai memarahi apalagi memukul. Kedua orang tua saya hanya menasihati kalau merokok itu tidak baik dan sangat merusak kesehatan. Awalnya saya mengabaikan nasihat itu, alhasil badan saya merasa tidak enak terutama bagian paru – paru. Ketika saya bermain futsal sakit itu sangatlah terasa apalagi saya sangat hobi bermain futsal. Apalagi keluarga saya sangat anti yang namanya rokok, setiap saya merokok pasti saya di nasihati. Merasa tersendir atau tidak enak karena di nasehati melulu, akhirnya sayapun berhenti merokok karena itu juga untuk kebaikan saya. Saya pun menyadari bahwa keluarga sangatlah ingin kalau anaknya menjadi anak yang baik bukanlah anak yang bandel. Nasihat itu pun saya rasakan manfaatnya, dada saya sudah tidak sakit lagi dan bermain futsal pun tidak mudah capek dibanding teman – teman saya yang merokok.
Keluarga saya sudah sangat memenuhi peranannya sebagaimana semestinya. Banyak sekali peranan yang telah dilakukan, seperti menyekolahkan saya sampai ke jenjang universitas, membimbing saya ke arah yang baik, memberikan rasa aman dan nyaman ketika berada di tengah - tengah mereka. Saya sangat bersyukur mempunyai keluarga yang sangat peduli sama saya. I LOVE MY FAMILY..!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar